ANALISIS INTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DENGAN NEGARA ASEAN-5 PASCA RATIFIKASI PROTOKOL KYOTO PERIODE 2001-2009

Pergerakan nilai indeks merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan dalam menganalisis tingkat integrasi pasar modal antar negara. Perubahan tingkat integrasi ini selalu terjadi dikarenakan adanya peristiwa-peristiwa dunia. Perubahan yang terjadi ini dapat berupa peningkatan integrasi maupun penurunan tingkat integrasi. Semakin terintegrasi pasar modal maka pergerakan indeks antar pasar modal akan semakin beriringan sehingga akan mempengaruhi kesempatan investor untuk berarbitrase. Seperti yang disebutkan oleh Fama (1970) pasar modal yang terintegrasi adalah pasar modal dalam kondisi efisien sehingga harga dari saham mencerminkan informasi yang ada. Pada penelitian ini dianalisis tingkat integrasi pasar modal antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal negara-negara ASEAN-5 pada periode 2001-2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Augmented Dickey-Fuller, estimasi VAR, Impulse Response, dan Kausalitas Granger. Dengan menggunakan metode analisis ini diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan integrasi antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal ASEAN-5 dan terdapat hubungan kausalitas dua arah pada hubungan integrasi tersebut. Pada penelitian ini ditemukan pula adanya peningkatan integrasi antara pasar modal Indonesia dengan pasar modal ASEAN-5 setelah ratifikasi Protokol Kyoto oleh Indonesia.