PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DARI SISI PENAWARAN DAN QAIP (Quality Assurance and Improvement Program) TERHADAP EFEKTIVITAS FUNGSI APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

Fungsi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai salah satu bagian dari sistem pengendalian internal Pemerintah Indonesia semakin penting. Ekspektasi peran APIP dalam menjalankan fungsi pengawasan semakin tinggi. Auditor internal pemerintah membentuk Asosiasi Auditor Internal Pemerintah (AAIPI) untuk memenuhi ekspektasi tersebut. AAIPI berusaha memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dengan mengembangkan aktivitas, mekanisme dan standar yang dapat mendorong efektivitas fungsi APIP. Aktivitas, mekanisme, dan standar tersebut menjadi variabel yang diuji dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel-variabel dari sisi penawaran terhadap efektivitas fungsi APIP. Variabel-variabel tersebut adalah kompetensi organisasional, independensi organisasional, kepatuhan terhadap standar pelaksanaan audit, perencanaan audit berbasis risiko, implementasi Quality Assurance and Improvement Program (QAIP), dan auditee attributes. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81 unit APIP pada level Pemerintah Kabupaten/Kota. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur variabel. Setiap unit APIP diwakili oleh satu orang pejabat struktural atau fungsional pengawas/audit. Personel yang menduduki jabatan tersebut dipilih karena dianggap memiliki pemahaman kondisi APIP yang memadai. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dalam konteks Pemerintah Indonesia kompetensi organisasional, perencanaan audit berbasis risiko, dan implementasi QAIP tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap efektivitas fungsi APIP. Sedangkan, independensi organisasional, kepatuhan terhadap standar pelaksanaan audit, dan auditee attributes memiliki pengaruh positif signifikan terhadap efektivitas fungsi APIP.