ANALISIS PENGARUH RASIO LDR, NPL, EFESIENSI, LIKUIDITAS, TERHADAP PROFITABILITAS BANK DENGAN VARIABEL KONTROL BANK SIZE (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat se-Jawa Tengah Periode Tahun 2012 – 2017)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Cash Ratio dengan variabel kontrol bank size terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) se-Jawa Tengah periode tahun 2012 – 2017. Metode yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah regresi linear berganda. Pada penilaian Goodness of fit suatu model, penelitian ini menggunakan pengukuran koefesien determinasi, uji signifikansi F dan uji signifikansi t. Uji t untuk mengetahui pengaruh setiap variabel LDR, NPL, BOPO, CR dan bank size terhadap variabel ROA. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel LDR, NPL, BOPO, CR dan bank size secara bersama-sama terhadap variabel ROA. Bank size sebagai variabel kontrol dibagi berdasarkan ketentuan BPR berdasarkan kegiatan usaha yang membagi menjadi bank size BPRKU 1 yang memiliki modal inti dibawah Rp15 miliar, bank size BPRKU 2 yang memiliki modal inti dengan rentang Rp15 miliar s.d. Rp50 miliar, dan BPRKU 3 yang memiliki modal inti diatas Rp50 miliar. Hasil peneliltian ini menyimpulkan BPR se Jawa Tengah tahun 2012-2017 variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA BPR dan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA BPR di Jawa Tengah periode 2012-2017, semakin rendah rasio BOPO maka semakin besar keuntungan BPR. LDR dan CR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Adapun Bank size BPR berpengaruh negatif secara keseluruhan maupun berdasarkan bank size BPRKU 1, BPRKU 2 dan BPRKU 3 terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan bank size jika tidak diikuti atau menciptakan efesiensi maka akan menurunkan tingkat profitabilitas BPR. Berdasarkan bank size BPRKU terlihat bahwa BPRKU 3 memiliki standardized coeffesients beta negatif terbesar, diikuti BPRKU 2 dan BPRKU 1. Hasil ini dapat disimpulkan ukuran BPR dapat mencapai titik economyof scale tertentu namun bisa juga gagal. BPR berhasil mencapai titik economy of scale jika peningkatan aset produktif lebih cepat dibandingkan kenaikan biaya, sehingga tercapai efesiensi terutama biaya tetap yang semakin efesien dengan peningkatan aktivitas BPR, namun demikian dari hasil penelitian bank size BPR di Jawa Tengah belum optimal dalam memaksimalkan aset yang dimiliki dengan dampak bank size berpengaruh negatif. Rasio NPL tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara keseluruhan. Hal ini dapat terjadi karena besaran NPL telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terutama terkait pengaturan kelembagaan sehubungan dengan perizinan dan penilaian tingkat kesehatan.