PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEMUNGKINAN FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Non Keuangan di Bursa Saham Indonesia, Malaysia, Singapura Periode Tahun 2012-2016)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, independent director, board size, komite audit terhadap kondisi kesulitan keuangan (financial distress). Penelitian ini menggunakan dua variabel kontrol yaitu firm size dan leverage. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, independent director, board size, komite audit berpengaruh terhadap kondisi kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan. Manfaat penelitian ini sebagai kontribusi terhadap pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan corporate governance, teori agensi, dan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di bursa saham Indonesia, Malaysia, Singapura tahun 2012-2016. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh pada perusahaan di Indonesia sebanyak 200 perusahaan yang terdiri dari 152 perusahaan non financial distress dan 48 perusahaan financial distress, pada perusahaan di Malaysia sebanyak 235 perusahaan yang terdiri dari 193 perusahaan non financial distress dan 42 perusahaan financial distress, pada perusahaan di Singapura sebanyak 205 perusahaan yang terdiri dari 158 perusahaan non financial distress dan 47 perusahaan financial distress dan keseluruhan perusahaan di Indonesia, Malaysia dan Singapura sebanyak 640 perusahaan yang terdiri dari 503 perusahaan non financial distress dan 137 perusahaan financial distress. Kriteria financial distress dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan earning per share. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa independent director dan board size berpengaruh negatif dan signifikan, untuk leverage berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit dan firm size tidak berpengaruh terhadap financial distress. Pada perusahaan di Malaysia menunjukkan variabel independent director berpengaruh positif dan firm size berpengaruh negatif sedangkan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, board size, komite audit dan leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress. Pada perusahaan di Singapura variabel firm size berpengaruh negatif dan leverage berpengaruh positif sedangkan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, independent director, board size, komite audit tidak berpengaruh terhadap financial distress. Pada keseluruhan total perusahaan di Indonesia, Malaysia dan Singapura variabel board size dan firm size berpengaruh negatif, leverage berpengaruh positif, pada variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, independent director, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap financial distress.