STUDI KASUS MENGENAI KESUKSESAN MANAJERIAL KANTOR NOTARIS

Seorang notaris akan disebut sukses apabila notaris tersebut profesional dalam menjalankan jabatannya yaitu selalu mendasarkan diri pada peraturan hukum yang berlaku dan taat pada kode etik profesi. Selain itu, notaris yang bersangkutan juga mempunyai work life balance, kantor milik pribadi, aktif dalam organisasi profesi serta dapat mengantisipasi persaingan antar notaris tanpa harus mempertaruhkan kehormatan jabatannya Diantara faktor pendukung untuk mencapai kesuksesan tersebut adalah budaya organisasi yang baik,gaya kepemimpinan, praktek Sumber Daya Manusia, kekuatan jaringan (networking) dan kualitas pelayanan yang dimikili oleh seorang notaris Budaya organisasi yang baikdiawali dengan cara menentukan visi dan misi dalam menjalankan jabatan mereka. Selain itu nilai-nilai (values) yang dianut oleh notaris juga menjadi dasar dan panduan dalam menjalankan jabatan sebagai notaris. Gaya kepemimpinan yang transformasional adalah merupakan pilihan yang tepat untuk seorang notaris yang sukses. Demikian juga dengan proses seleksi dan rekrutmen yang merupakan keseluruhan dari praktek Sumber Daya Manusia harus diterapkan dalam rangka mendapatkan karyawan yang kompeten. Selain itu jaringan yang dimiliki oleh notaris serta kualitas pelayanan dalam rangka menjalankan jabatan juga menjadi faktor penentu kesuksesan seorang notaris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi kasus yang bersumber dari pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan (wawancara). Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Dari hasil wawancara dan kunjungan peneliti terhadap kantor para partisipan diketahui bahwa seluruh partisipan berupaya membentuk budaya organisasi yang baik dan juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi para klien dan masyarakat luas yang membutuhkan jasa kenotariatan. Untuk menunjang pemberian pelayanan prima beberapa diantara partisipan juga memberikan penyuluhan hukum bagi para klien perbankan dan klien umum baik diminta maupun tidak. Mempercepat pelayanan seperti sistem administrasi kantor berbasis komputer ataupun penggunaan alat alat produksi terbaru seperti printer dengan teknologi laser belum diterapkan. Peralatan kantor yang ergonomis, penataan/layout kantor yang menarik serta kebersihan juga patut menjadi perhatian para partisipan.