PENGARUH PERSEPSI NARSISME KLIEN DAN PSIKOPAT KORPORASI TERHADAP PENILAIAN AUDITOR EKSTERNAL ATAS RISIKO KECURANGAN DENGAN SKEPTISISME PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIATING

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendapatkan bukti empiris apakah penilaian auditor eksternal atas risiko kecurangan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas narsisme klien dan psikopat korporasi sebagai faktor risiko kecurangan dan skeptisisme profesional sebagai kemampuan personal auditor eksternal. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah faktor kemampuan personal auditor eksternal yaitu skeptisisme profesional mampu memediasi hubungan antara persepsi auditor eksternal mengenai narsisme klien dan psikopat korporasi terhadap judgment penilaian auditor atas risiko kecurangan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh auditor eksternal dengan sampel auditor eksternal yang hanya berada di wilayah Semarang yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) dan auditor pemerintah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan metode survey. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 116 orang auditor dari 9 Kantor Akuntan Publik (KAP) dan auditor pemerintah yang bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis jalur untuk menjawab hipotesis-hipotesis yang diberikan. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui efek mediasi dari kemampuan personal auditor yaitu skeptisisme profesional. Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa keberadaan narsisme klien dan psikopat korporasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian auditor eksternal atas risiko kecurangan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa kemampuan personal auditor yaitu skeptisisme profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian auditor eksternal atas risiko kecurangan, dan mampu memediasi hubungan persepsi narsisme klien dan psikopat korporasi terhadap penilaian auditor eksternal atas risiko kecurangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis jalur yang menunjukkan bahwa keberadaan nasisme klien dan psikopat korporasi sebagai faktor risiko kecurangan berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan kewaspadaan auditor melalui skeptisisme profesional dan berimplikasi pada kemampuan judgment auditor atas penilaian risiko kecurangan.