PERSEPSI AUDITOR INTERNAL DAN AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS METODE PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIANFRAUD PADA ORGANISASI SEKTOR PEMERINTAH

Salah satu bentuk tindakan fraud yang rawan terjadi di sektor pemerintah ialah penyelewengan dalam bentuk pengadaan barang yang dilakukan oleh lembaga pemerintah. Pelaku fraud berasal dari organisasi sektor pemerintah Indonesia dengan beragam sektor. Upaya-upaya yang dapat mendukung terhadap pencegahan fraud pada umumnya ialah membangun sistem pengendalian internal (SPI) yang baik, mengefektifkan pada aktivitas pengendalian, menguatkan budaya organisasi, mengefektifkan fungsi dari audit internal, dan melakukan penguatan pada aplikasi softwareIstilah Fraud tidak sengaja diterjemahkan sebagai kecurangan. Istilah fraud yang banyak dikenal oleh para akuntan, dalam KUHP ditetapkan dalam banyaknya pasal serta berbagai definisi yang digunakan. Seseorang melakukan fraud didasari atas ketiga faktor diantaranya Opportuniy (kesempatan), Pressure (tekanan), dan Razionalisation (rasionalisasi). Adapun metode pencegahan dan pendeteksianfraud yang kini dikembangkan masih dalam penelitian yang didasarkan pada persepsi auditor. Penelitian ini mencoba untuk mendapatkan pemahaman atas metode apa saja yang memiliki tingkat efektivitas tingga terhadap pencegahan dan pendeteksianfraud baik itu dilihat dari persepsi auditor internal dan eksternal di sektor pemerintah Indonesia. Dengan studi kasus yang diambil dari auditor internal dan eksternal kota semarang diharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil atas metode efektif untuk mencegah dan mendeteksi fraud. Selain dari itu, penelitian ini juga mengungkapkan pengaruh faktor internal (sertifkasi, pengalaman, dan pengetahuan) yang mendasari seseorang memilih metode yang dijadikannya efektif terhadap pencegahan dan pendeteksian fraud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi auditor internal dan eksternal tidak menunjukkan perbedaan persepsi terhadap metode pendeteksian dan pencgahan fraud dari segi fraud procedure. Sementara, dari segi fraud software kedua auditor memiliki persepsi yang berbeda atas penilaian efektivitas masing-masing metode. Hal ini didasarkan pada ruang lingkup kerja atas kedua lembaga yang berbeda sehingga atas penggunaan masing-masing metode berbeda. Alasan mendasar lainnya ialah dikarenakan pengaruh dari faktor internal auditor terhadap metode tersebut. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa terdapat pengaru faktor internal yang didorong dari sertifkasi, pengalaman, dan keahlian signifikan terhadap penilaian efektivitas metode pencegahan dan pendeteksian fraud.