HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN NILAI PERUSAHAAN

Penelitian ini bertujuan menginvestigasi keluasan dan kualitas pengungkapan tanggung jawab sosial (TJSP) yang memediasi hubungan antara karakteristik perusahaan dan tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Karakteristik perusahaan ditandai oleh ukuran perusahaan, jenis industri, leverage, dan profitabilitas. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dibangun atas dasar teori legitimasi dan pensinyalan. Populasi penelitian terdiri atas 189 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Populasi perusahaan tersebut terdiri dari enam sektor industri: pertanian; sektor industri dasar dan kimia; industri barang-barang konsumsi; sektor pertambangan; sektor aneka industri; dan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi, khusus pada subsektor energi. Tiga metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yaitu analisis konten dengan standar Global Reporting Initiative (GRI), statistika deskriptif, dan Partial Least Square (PLS). Data yang dianalisis bersumber dari laman www.idx.co.id dan basis data Bloomberg. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hubungan variabel determinan dan konsekuensi dari keluasan dan kualitas pengungkapan TJSP. Hasil pengujian hipotesis hubungan antar variabel bervariasi. Ukuran perusahaan, jenis industri, dan tata kelola perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keluasan pengungkapan dan kualitas pengungkapan TJSP. Leverage tidak mempengaruhi keluasan pengungkapan TJSP, tetapi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas pengungkapan TJSP. Profitabilitas tidak mempengaruhi baik keluasan maupun kualitas pengungkapan TJSP. Selanjutnya, keluasan pengungkapan TJSP tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi kualitas pengungkapan TJSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, kualitas pengungkapan TJSP memediasi hubungan antara ukuran perusahaan, jenis industri, leverage, dan tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Di lain pihak, keluasan pengungkapan TJSP tidak memediasi hubungan antara ukuran perusahaan, jenis industri, leverage, profitabilitas dan tata kelola perusahaan dengan nilai perusahaan. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya pengungkapan TJSP yang bukan hanya luas tetapi juga berkualitas. Pengungkapan TJSP yang luas dan berkualitas dapat menjadi strategi melegitimasi perusahaan dan memberikan sinyal positif guna meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan keluasan dan kualitas pengungkapan TJSP memerlukan dukungan kebijakan dari regulator.