PENGARUH PERSONAL COST, SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MELAKUKAN WHISTLEBLOWING DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis (1). Apakah personal cost mempengaruhi minat aparatur sipil negara untuk melakukan whistleblowing? (2). Apakah sikap perilaku mempengaruhi minat aparatur sipil negara untuk melakukan whistleblowing? (3).Apakah norma subyektif mempengaruhi minat aparatur sipil negara untuk melakukan whistleblowing? (4).Apakah budaya organisasi memoderasi pengaruh personal cost pada niat whistleblowing? (5).Apakah budaya organisasi memoderasi pengaruh sikap perilaku pada niat whihstleblowing? (6). Apakah budaya organisasi memoderasi pengaruh norma subyektif pada niat whistleblowing? Obyek penelitian ini dilakukan di kantor Pemda Kabupaten Semarang. Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 103 orang. Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi dengan uji moderating. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1). Personal Cost mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 1 dapat diterima. (2). Sikap Perilaku mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 2 dapat diterima. (3). Norma Subjektif mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 3 dapat diterima. (4). Budaya Organisasi dapat memoderasi pengaruh Personal Cost terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 4 dapat diterima. (5). Budaya Organisasi tidak dapat memoderasi pengaruh Sikap Perilaku terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 5 tidak dapat diterima. (6). Budaya Organisasi dapat memoderasi pengaruh Norma Subjektif terhadap Niat Whistleblowing, sehingga hipotesis 6 dapat diterima.