MENGINVESTIGASI MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF ANAK USIA DINI DIMASA PANDEMIC COVID-19 (Studi Fenomenologi Terhadap Orangtua Dan Guru)

Virus corona (Covid-19) yang melanda dunia saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi, bahkan juga berdampak pada dunia pendidikan. Pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan yang mana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Pasal tersebut menjelakan untuk melakukan pembatasan kegiatan sekolah dengan kegiatan pembelajaran BDR (Belajar Dari Rumah) melalui surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 36962/MPK.A/HK/2020 yang menyatakan bahwa semua pembelajaran harus dilakukan secara online untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19). Adanya kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembelajaran secara online pada akhirnya menuntut orang tua untuk dapat membimbing anaknya belajar di rumah dan dapat menggantikan guru disekolah, sehingga pihak orang tua memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran online. Studi ini secara khusus membahas keterlibatan hubungan orang tua dan guru dalam mencapai model pembelajaran yang efektif dimasa pandemi Covid-19. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode Fenomenologi. Populasi penelitian meliputi orang tua siswa dan guru TK sampai Sekolah Dasar kelas 2 dan teknik sample menggunakan Purposive Sampling mencakup 10 orang tua siswa dan 10 guru. Kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembelajaran secara online nyatanya membuat anak kurang dapat memahami materi sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Hasil penilaian mendapatkan bahwa yang menjadi masalah adalah bahwa tidak semua tingkatan pendidikan mampu mendukung penerapan pendidikan melalui penggunaan internet. Beberapa orang guru di berbagai wilayah juga merasa resah dengan model pembelajaran online. Hal ini tak lepas dari arti pentingnya pembelajaran tatap muka yang seharusnya menjadi hal yang penting bagi anak-anak usia dini. Pembelajaan yang diterapkan di masa pandemi menunjukkan adanya perubahan yang besar dan cenderung mengarah pada penurunan. Hal ini karena model pendidikan kontradiksi dengan tujuan pendidikan yang diterapkan dan dibutuhkan untuk anak usia dini yang membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain.