DETERMINAN BEHAVIOR INTENTION TO USE FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) SYARIAH

Indonesia mengalami peningkatan penetrasi internet yang signifikan selama kurun waktu satu dekade terakhir. Tahun 2019-2020 penetrasi internet yang diukur melalui presentase pengguna internet dari total populasi penduduk meningkat sebesar 14,90% atau 62,60% dari penduduk total. Implikasi peningkatan penetrasi internet berdampak pada pola bisnis diberbagai lini industri. Financial technology (fintech) adalah bukti penerapan sistem keuangan dengan penyampaian layanan keuangan yang lebih efisien. Fintech memiliki peranan penting dalam intermediasi keuangan dan membantu kehidupan sehari-hari hampir seluruh masyarakat di dunia. Fintech telah mengubah cara konsumen dalam melakukan transaksi keuangan. Bisnis fintceh yang tumbuh pesat menjadi implikasi dari peningkatan penetrasi internet di Indonesia. Namun, jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim tidak sebanding dengan pertumbuhan bisnis fintech syariah. Pertumbuhan fintech syariah masih terpaut jauh dengan fintech konvensional. Penelitian yang berkaitan dengan intensi atau niat perilaku menggunakan fintech syariah masih sangat jarang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendasari niat perilaku untuk menggunakan fintech syariah pada muslim. Penelitian ini menggunakan kombinasi teori adopsi teknologi yang sudah ada dengan mengakomodasi variabel baru yaitu literasi digital (digital literacy) dan literasi keuangan syariah (sharia financial literacy). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SEM-PLS dengan menggunakan aplikasi SMART-PLS untuk melihat bagaimana pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen baik secara simultan maupun perbandingan pada empat jenis fintech syariah (fintech payment), pinjaman atau peer to peer (P2P) (fintech lending), fintech social crowdfunding dan fintech risk and managemet syariah. Variabel eksogen (independen) dalam penelitian ini yaitu Planned behavior (PB), Acceptance Model (AM), Use of Technology (UT), Digital literacy (DL), Sharia Financial Literacy (SFL) serta Behavior Intension (BI) sebagai variabel endogen (dependen). Seluruh variabel dependen memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi niat perilaku menggunakan fintceh syariah. Sementara pada Acceptance Model (AM), Digital literacy (DL), Sharia Financial Literacy (SFL) merupakan variabel laten yang sangat penting jika dibandingkan dengan Planned behavior (PB) dan Use of Technology (UT) dalam mempengaruhi niat perilaku atau Behavior Intension (BI) menggunakan fintech syariah. Namun, pada fintech Crowdfunding variabel Use of Technology (UT) tidak menunjukan pengaruh yang signifikan. Pada fintech risk and management syariah variabel Planned behavior (PB) terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi niat perilaku atau Behavior Intension (BI).