FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR INTERNAL UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLEBLOWING(STUDI PADA AUDITOR BIDANG INVESTIGASI DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN)

FAIZ, Ahmas and CHARIRI, Anis,(21 June 2021), FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR INTERNAL UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLEBLOWING(STUDI PADA AUDITOR BIDANG INVESTIGASI DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of Cover] Text (Cover) - Published Version
Download (327kB)
[thumbnail of Abstrak (Inggris)] Text (Abstrak (Inggris)) - Published Version
Download (527kB)
[thumbnail of Abstrak (Indonesia)] Text (Abstrak (Indonesia)) - Published Version
Download (527kB)
[thumbnail of Daftar Isi] Text (Daftar Isi) - Published Version
Download (533kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka) - Published Version
Download (377kB)
[thumbnail of Fulltext PDF Bookmarks] Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Whistleblowing system adalah upaya yang sedang dikembangkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka korupsi di Indonesia. Namun demikian, implementasinya tidak mudah karena sektor pemerintah cenderung birokratis. Identifikasi faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap whistleblowing system pada pemerintah Indonesia sangat diperlukan untuk mendorong keberhasilan implementasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji beberapa variabel yang diduga berpengaruh terhadap intensi whistleblowing pada sektor pemerintah pada umumnya dan pada unit instansi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP pada khususnya. Variabel-variabel tersebut antara lain adalah ethical climate, job level, ethical judgement, locus of control, organizational commitment, level of seriousness wrongdoer,status wrongdoer, gender, age, dan masa kerja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 180 orang responden dengan kriteria pernah melaksanakan penugasan investigasi pada instansi BPKP. Kriteria tersebut dipilih karena personil yang pernah terlibat dalam penugasan investigasi sering menghadapi kondisi dilematik ketika menghadapi tindakan wrongdoing yang dilakukan oleh wrongdoer. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dalam konteks instansi BPKP, locus of control, level of seriousness wrongdoer, status wrongdoer, dan jenis kelamin memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi whistleblowing. Sedangkan, ethical climate, job level, ethical judgement, organizational commitment, age, dan masa kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi whistleblowing.
Keywords : government, public sector, whistleblowing system, wrongdoing, pemerintah, sektor publik, whistleblowing system, wrongdoing
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Akuntansi
Depositing User: Mr. Ahmas Faiz
Date Deposited: 14 Jan 2022 01:05
Last Modified: 14 Jan 2022 01:06
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10074

Actions (login required)

View Item
View Item