Intra-ASEAN Direct Investment Motives in Response to Exchange Rate Regime: De Facto Policy & Bilateral Perspective

Penelitian ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana rezim nilai tukar mempengaruhi perilaku FDI bilateral, terutama pada lingkup intra-ASEAN. Alih-alih menggunakan klasifikasi rezim nilai tukar konvensional, penelitian ini akan menggunakan dataset rezim nilai tukar bilateral yang dikembangkan oleh Harms & Knaze (2021) untuk menghindari hasil yang bias. Selain itu, kebijakan de facto akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku ex-post dari otoritas moneter. Penelitian ini akan menggunakan data panel sembilan negara ASEAN dari tahun 2000 hingga 2019. Metode estimasi yang digunakan adalah Random Effect Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa rezim horizontal bands, residual and managed floating lebih disukai dalam menarik FDI bilateral, khususnya di ASEAN. Sementara itu, volatilitas nilai tukar menunjukkan pengaruh negatif terhadap FDI bilateral yang menunjukkan bahwa investor cenderung menunda investasi pada host-country untuk mendapatkan informasi di masa depan. Hasilnya menunjukkan bahwa motif perusahaan asing adalah fleksibilitas produksi dan pencarian pasar (market-seeking) di host-country.