INTEGRASI PERDAGANGAN DAN KESELARASAN SIKLUS BISNIS: Studi Empiris ASEAN-5, China, Jepang, Korea dan India

Penurunan tarif yang terjadi pada negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur pada tahun 1980-an mempercepat peningkatan perdagangan di seluruh dunia. Teori menyatakan bahwa peningkatan perdagangan dengan mitra dagang dapat menyebabkan siklus bisnis bergerak secara konvergen atau divergen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keselarasan siklus bisnis di ASEAN-5 dipengaruhi oleh meningkatnya integrasi perdagangan dengan China, Jepang, Korea dan India. Kajian ini tidak saja relevan untuk mengetahui pengaruh penting negara mitra dagang terhadap fluktuasi siklus bisnis dalam perekonomian domestik, namun juga memberikan implikasi penting untuk mengevaluasi keuntungan dari kerjasama dalam bidang ekonomi makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan intra industri merupakan variabel utama yang mendorong keselarasan siklus bisnis antara China, Jepang Korea dan India dengan perekonomian negara ASEAN-5. Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting tentang kemungkinan diberlakukannya mata uang bersama. Dasar pertimbangannya adalah bahwa biaya transaksi yang dikeluarkan oleh negara yang tergabung dalam mata uang bersama akan menurun apabila perdagangan intra industri mendominasi perdagangan antar wilayah setelah terbentuknya mata uang bersama.