PURNOMO, Didit and SUSILOWATI, Hj. Indah,(April 2015), STRATEGI PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN LAHAN TANAMAN PANGAN DI DAERAH KANTONG MIGRAN (Studi Empiris di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (154kB)
Download (154kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (136kB)
Download (136kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (136kB)
Download (136kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (163kB)
Download (163kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (195kB)
Download (195kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (8MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (8MB) | Request a copy
Abstract
Proses migrasi di kantong migran mengakibatkan perubahan komposisi
kependudukan. Artinya terjadinya perpindahan penduduk desa-kota mengurangai
potensi tenaga kerja pada pemanfaan lahan di kantong migran dalam produksi
pangan. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu rawan pangan.
Tujuan utama penelitian ini untuk merumuskan strategi pencapaian
ketahanan pangan di daerah kantong migran. Adapun tujuan khususnya untuk (1)
mengidentifikasi tanaman pangan unggulan dan pemanfatan lahan dalam rangka
pencapaian ketahanan pangan di di daerah kantong migran kabupaten Wonogiri
Jateng; (2) menganalisis karakteristik kantong migran dalam rangka penerapan
pemberdayaan masyarakat melalui kelembagaan; (3) menganalisis kondisi
ketahanan pangan di kantong migran; dan (4) merumuskan strategi pencapaian
ketahanan pangan di kantong migran berdasar kondisi tanaman pangan unggulan,
pemanfatan lahan, tingkat pemberdayaan masyarakat, dan kondisi ketahanan
pangan di derah penelitian.
Penelitian ini berbasis di daerah kantong migran. Populasi dalam
penelitian ini adalah petani yang terorganisir dalam lembaga GAPOKTAN di 4
(empat) kecamatan yaitu: kecamatan Selogiri, kecamatan Jatisrono, kecamatan
Wonogiri, dan kecamatan Baturetno. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
bagi masyarakat kantong migran adalah multistage sampling terkuota, dengan
kriteria keluarga migran yang menjadi anggota (terorganisir) dalam lembaga
GAPOKTAN (baik LPMD, LDPM atau poktan lain). Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan mix method. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD (Focus Group Discussion).
Hasil penelitian menunjukkan tanaman pangan unggulan utama di
kantong migran adalah padi, jagung, dan ketela, sedangkan tanaman unggulan
alternatifnya adalah kacang tanah, kacang tunggak, kacang hijau, dan timun krai.
Adapun mengenai pemanfaatan lahan, masih terdapat kecamatan yang
pemanfaatan lahannya tidak maksimal, yaitu kecamatan Baturetno dan kecamatan
Wonogiri. Kondisi ini dikarenakan di daerah tersebut masih tergantung hujan, dan
jenis lahan tidak terlalu subur, berbatuan dan kering. Pemberdayaan petani di
kantong migran melalui kelembagaan, melibatkan peran serta stakeholder.
Stakeholder yang turut berperan dalam pemberdayaan kelembagaan terdiri atas,
akademisi, pebisnis, masyarakat dan pemerintah (ABGC). Peran stakeholder yang
paling tinggi adalah masyarakat. Kecamatan Baturetno, merupakan kecamatan
dengan peran masyarakat (tokoh) tertinggi dibandingkan dengan kecamatan
vii
lainnya. Keadaan ini dipengaruhi kehadiran tokoh yang dapat menggerakkan
kelembagaan petani di kecamatan Baturetno. Kondisi ketahanan pangan di daerah
kantong migran menunjukkan bahwa ketahanan pangan daerah kantong migran di
kabupaten Wonogiri dinyatakan aman (secure).
Rekomendasi berdasarkan rumusan strategi pencapaian ketahanan pangan
di kantong migrant terbagi atas dua keadaan, yaitu pertama, strategi pemanfaatan
lahan. Strategi penguatan lahan yang sudah maksimal adalah dengan pemilihan
tanaman pangan unggulan yang tepat, dan penguatan kinerja petugas penyuluh
lapangan. Sedangkan untuk penguatan lahan yang belum maksimal, dilakukan
dengan diversifikasi cara tanam. Kedua, strategi pemberdayaan masyarakat
melalui kelembagaan. Pada tingkat pemberdayaan kelembagaan tinggi, penguatan
kelembagaan petani yang diusulkan adalah pola pemberdayaan dengan
pendampingan, sedangkan pada tingkat pemberdayaan kelembagaan rendah,
penguatan kelembagaan petani yang diusulkan adalah pola pemberdayaan dengan
standarisasi dan pembinaan.
Keywords : | migrant, food crops, land, food security, empowerment, Wonogiri, Indonesia, migran, tanaman-pangan, lahan, ketahanan-pangan, pemberdayaan, Wonogiri, Indonesia. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (PhD) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Eriana Ringgowati |
Date Deposited: | 27 May 2022 07:27 |
Last Modified: | 27 May 2022 07:27 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10737 |