FENOMENA MONETER PERMINTAAN UANG: SUATU STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Kasus Indonesia Tahun 1990 – 2008)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang di Indonesia. Penelitian mengembangkan model OLS dinamis Insukindro-Error Correction Model (I-ECM) dengan variabel dependen uang kartal riil (CTRL) dan uang giral riil (GRRL). Model yang dibangun merupakan pengembangan dari model Keynesian dan model Monetarist. Penelitian dilakukan berdasarkan pada theory gap dan empirical gap maupun fenomena data. Keunggulan penelitian ini adalah mengamati perubahan perilaku masyarakat jangka pendek ke jangka panjang, merumuskan model permintaan uang, memasukkan variabel kekayaan (TW), memasukkan variabel shock (SBI) sehingga dapat diketahui efektivitas kebijakan moneter mempengaruhi permintaan uang. Penelitian ini juga melihat pengaruh pendapatan (GDP), suku bunga domestik (RD1), suku bunga luar negeri (RLN), indeks harga konsumen (IHK), nilai tukar rupiah (ER), indeks harga saham gabungan (IHSG), variabel hari besar agama (DUMHB1), dampak krisis moneter (DUMK). Model Keynesian dan Moneterist tersebut kemudian dilakukan pengujian pemilihan model terbaik dan pengujian stabilitas model. Hasil pemilihan model yang terpilih adalah model permintan uang kartal model Monetarist (model II CTRL) dan model permintaan uang giral model Keynesian (model I GRRL). Estimasi model II CTRL menunjukkan bahwa permintaan uang kartal riil dalam jangka pendek dipengaruhi oleh variabel total kekayaan, indek harga konsumen, dummy hari besar, dan dummy krisis moneter. Dalam jangka panjang dipengaruhi oleh suku bunga domestik, suku bunga luar negeri, indeks harga konsumen, dan indeks harga saham gabungan. Kemudian untuk hasil estimasi model I GRRL menunjukkan bahwa permintaan uang giral riil dalam jangka pendek dipengaruhi oleh suku bunga domestik, nilai tukar rupiah, indeks harga konsumen, dan dalam jangka panjang dipengaruhi oleh suku bunga domestik, suku bunga luar negeri, nilai tukar rupiah, indeks harga konsumen. Hasil temuan lain, ternyata efektivitas kebijakan moneter khususnya Sertifikat Bank Indonesia tidak berdampak pada permintaan uang kartal, namun dalam jangka panjang ternyata memberi pengaruh terhadap permintaan uang giral riil.