ANALISIS KESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) BIAYA PEMBUATAN IPAL UNTUK MENGURANGI LIMBAH BATIK DI SUNGAI (STUDI KASUS PEKALONGAN)

Kota Pekalongan adalah salah satu kota di Indonesia yang mengembangkan Industri Batiknya. Jumlah IKM Batik Di Kota Pekalongan pada tahun 2017 terdapat 917 industri batik dengan kapasitas produksi 910.254 kodi/tahun dan juga kontribusi batik bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekalongan cukup besar,yaitu sekitar 39.45% pemasukan bagi kota Pekalongan. Namun pada industri batik ini terdapat dampak negatif dari pencemaran limbah batik yang di buang ke sungai-sungai di Kota Pekalongan secara bebas dan tidak ter kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai Willingness To Pay (WTP) masyarakat terhadap pembuatan IPAL(Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk mengurangi limbah batik yang di buang ke sungai, faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan responden untuk melakukan pembayaran ini adalah tingkat pendapatan,pendidikan,pekerjaan,lama tinggal,usia,jenis kelamin, dan pengetahuan permasalahan sungai. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik sosial ekonomi masyarakat di sekitar sungai di Kota Pekalongan, memiliki jenis kelamin perempuan, usia rata-rata 42 tahun, sudah menikah, pendidikan setara SMP/Tsanawiyah dan pekerjaan sebagai pedagang. Tingkat pendapatan masyarakat rata-rata sebesar Rp 1.279.700, dengan lama tinggal 1-5 tahun, memiliki pengetahuan fungsi dan manfaat sungai baik namun memiliki pengetahuan permasalahan sungai kurang baik. Sedangkan dari Willingness to Pay untuk keperluan pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) masyarakat adalah sebesar Rp 45.000.