PENGARUH INSENTIF KINERJA TERHADAP AUDIT JUDGMENT, DENGAN UPAYA SEBAGAI INTERVENING DAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI MODERATING

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh insentif kinerja terhadap audit judgment, (2) perbedaan audit judgment yang dibuat oleh auditor yang menerima insentif kinerja dengan auditor yang tidak menerima insentif kinerja, (3) pengaruh insentif kinerja terhadap upaya (effort), (4) perbedaan upaya (effort) oleh auditor yang menerima insentif kinerja dengan auditor yang tidak menerima insentif kinerja, (5) pengaruh insentif kinerja terhadap audit judgment dengan upaya (effort) sebagai variabel intervening, (6) pengaruh upaya (effort) terhadap audit judgment, (7) pengaruh upaya (effort) terhadap audit judgment yang dimoderasikan oleh kompleksitas tugas sebagai variabel moderating.. Partisipan penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Indonesia, dan auditor pada tingkat senior, supervisor dikarenakan posisi individual auditor yang berbeda dalam KAP menunjukkan adanya perbedaan tugas, wewenang, tanggungjawab, dan kepentingan auditor didalam organisasi KAP. Partisipan pada eksperimen ini dibagi kedalam dua group, yang mana group A adalah kelompok yang menerima insentif kinerja dan group B kelompok yang tidak menerima insentif kinerja. Alat analisis yang digunanakan dalam eksperimen ini yakni Analisis of Variance (ANOVA) dan T-Test digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan diantara group-group perlakuan yang dibentuk, regresi linear untuk menguji pengaruh yang signifikan diantara group-group dengan berbagai hasil pengukuran yang hampir sama, karakteristik demografi kedua group tersebut dibandingkan (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, posisi/jenjang auditor, pengalaman kerja). Hasilnya menunjukkan bahwa audit judgment dipengaruhi oleh insentif kinerja dan terdapat perbedaan untuk audit judgment antara yang menerima insentif kinerja dengan yang tidak menerima insentif kinerja. Dan hasil pengujian lain menunjukkan bahwa upaya (effort) auditor dipengaruhi oleh insentif kinerja dan auditor yang menerima insentif kinerja menggunakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan auditor yang tidak menerima insentif kinerja. Selain itu bahwa auditor yang menerima insentif kinerja melakukan upaya (effort) lebih banyak waktu yang digunakan dalam menyelesaikan kompleksitas tugas dibandingkan dengan auditor yang tidak menerima insentif kinerja. Disamping itu hasil lain menunjukkan bahwa variabel upaya (effort) merupakan variabel mediasi dengan menggunakan path analysis dan sobel test. Dan audit judgment dipengaruhi oleh upaya (effort) yang dilakukan oleh auditor semakin tinggi upaya auditor maka semakin tinggi audit judgment yang dibuat oleh auditor demikian sebaliknya, serta dengan upaya (effort) yang tinggi untuk kompleksitas tugas rendah akan menghasilkan audit judgment tinggi, upaya (effort) tinggi/rendah untuk kompleksitas tugas tinggi tidak ada perbedaan dalam pembuatan audit judgment.