ORIENTASI ENTREPRENEUR DAN MODAL SOSIAL : STRATEGI PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI (Studi Empiris pada UKM Furniture Kayu di Jawa Tengah)

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun model teoritikal orientasi entrepreneur dan modal sosial serta pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini menguji secara empirik dan menganalisis pengaruh orientasi entrepreneur dalam bentuk dukungan penemuan ide, kecenderungan mencari peluang dan keberanian berisiko, pembelajaran organisasi dan kreativitas inovasi terhadap kinerja organisasi. Selain itu menguji secara empirik dan menganalisis pengaruh modal sosial dalam bentuk kualitas jejaring dan kepercayaan, inovasi terhadap kinerja organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Usaha Menengah furniture di Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 127 responden. Responden adalah manajer/pemilik usaha menengah furniture kayu dengan tenaga kerja 20 orang sampai 100 orang. Tehnik pengumpulan data dengan kuesioner, juga focus group discussion dengan para manager/pemilik perusahaan. Tehnik analisis yang digunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Amos Ver.5.0. Pengujian terhadap pengaruh moderasi kemampuan adaptabilitas lingkungan digunakan Multi Grouped Sequential Equation Modelling. Temuan teoritis dalam penelitian ini adalah berhasil menjelaskan, (1) research gap hubungan kausal antara keberanian berisiko, dukungan penemuan ide dan kecenderungan mencari peluang terhadap kinerja organisasi, (2) ketidakjelasan peranan modal sosial jejaring dan kepercayaan dalam peningkatan kinerja organisasi, (3) ketidakjelasan peranan pembelajaran organisasi dalam memediasi orientasi entrepreneur terhadap kinerja organisasi, (4) ketidakjelasan peranan inovasi dalam memediasi orientasi entrepreneur dan modal sosial terhadap kinerja organisasi, (5) ketidakjelasan peran lingkungan yang memoderasi hubungan kausal antara modal sosial, inovasi dan kinerja organisasi dan (6) mampu menambah literatur mengenai orientasi entrepreneur dan modal sosial khususnya terhadap usaha menengah furniture kayu yang masih relatif terbatas. Sedangkan temuan manajerial dalam penelitian ini adalam model pengembangan kinerja usaha menengah yakni Segitiga Stratejik Peningkatan Kinerja Organisasi (SSPKO).