ANALISIS PENGARUH DESTINATION SERVICE QUALITY DAN DESTINATION PERSONALITY TERHADAP DESTINATION LOYALTY DENGAN DESTINATION IMAGE DAN SELF-CONGRUITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Wisatawan Obyek Wisata Daerah istimewa Yogyakarta)

Keberhasilan destinasi wisata di DIY ini akan ditunjukkan oleh destination loyalty dan interaksinya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Loyalitas destinasi (destination loyalty) tidak dapat terbentuk hanya melalui destination service quality namun wisatawan cenderung mempertimbangkan tingkat kecocokan atau kesesuaian diri (self-congruity) yang tinggi antara konsep kepribadian (destination personality) dengan citra dari destinasi (destination image) sehingga akan mampu mewujudkan destination loyalty. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh destination service quality dan destination personality terhadap destination loyalty dengan destination image dan self-congruity sebagai variabel intervening pada wisatawan obyek wisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif korelasional dengan variabel terikat berupa destination loyalty (Y), variabel bebas berupa destination service quality (X1), dan destination personality (X2) sedangkan variable intervening adalah destination image (Z1) dan self-congruity (Z2). Populasi penelitian adalah seluruh wisatawan yang berada di obyek wisata DIY dan sampel sebanyak 155 wisatawan. Analisis data pada penelitian ini akan menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation Modeling). Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa destination service quality dan destination personality tidak berpengaruh terhadap destination loyalty. Destination image dan self-congruity berpengaruh positif terhadap destination loyalty. Destination image menjadi mediasi pengaruh destination service quality terhadap destination loyalty sedangkan self-congruity tidak mampu menjadi mediasi pengaruh destination personality terhadap destination loyalty. Implikasi manajerial penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan daya Tarik wisata melalui strategi digital tourism, mewajibkan setiap hotel memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) dan beralih ke sistem pembayaran cashless environment, atau pembayaran digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).