DETERMINANTS OF URBAN FARMING INTENTION AT COMMUNITY LEVEL: A CASE STUDY OF SOKANEGARA VILLAGE, EAST PURWOKERTO DISTRICT

Pertanian Perkotaan adalah bertani dengan memanfaatkan lahan sempit atau intensifikasi lahan, guna memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar sehari-hari bagi masyarakat pemukiman/perumahan di perkotaan. Pertanian Perkotaan merupakan kegiatan bercocok tanam yang dilakukan guna melengkapi kebutuhan pangan di perkotaan, Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, masih terdapat beberapa kontroversi dalam penerapan urban farming; perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap variabel apa saja yang mempengaruhi kegiatan urban farming. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, luas pekarangan, peluang usaha, pemanfaatan lahan, dan ketahanan pangan rumah tangga demi mengetahui keberhasilan penentuan minat masyarakat terhadap urban farming dalam mendukung ketahanan pangan skala rumah tangga. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purpossive sampling pada masyarakat Kelurahan Sukonegara Dalam penelitian ini penentuan jumlah sampel / responden yang akan diteliti ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Metode regresi logistik dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat melakukan kegiatan urban farming di Kelurahan Sukanegara dimana variabel bernilai dummy. Dari penelitian ini diambil 550 orang yang masuk dalam kategori kriteria melakukan urban farming. Didapatkan 85 orang yang diteliti dengan menggunakan rumus slovin. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa variabel yang mencakup karakterisitk responden seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, peluang bisnis, dan luas pekarangan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat melakukan urban farming. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam melakukan urban farming adalah pemanfaatan lahan dan pendapat masyarakat terhadap ketahanan pangan keluarga.