ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NON-TUNAI TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA

Pembayaran non-tunai di Indonesia semakin berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan inovasi sehingga dapat menggeser peranan uang tunai kemudian beralih dengan pembayaran non-tunai, yang berguna untuk lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari masyakarat. Kehadiran pembayaran non-tunai di nilai memiliki efek substitusi (lebih efektif, ringan dan transparan) dibandingkan uang kartal, dan efek efisiensi yaitu dapat meningkatkan transaksi dan konsumsi masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan agregat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan pembayaran non-tunai terhadap permintaan agregat di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PDB riil, volume transaksi penggunaan kartu debit/ATM, kliring dan RTGS (Real Time Gross Settlement). Data yang digunakan yaitu data sekunder dan data time series selama periode tahun 2012 hingga 2021 yang bersumber dari Bank Indonesia dan Bank Pusat Statistika Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan metode ECM (Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukan dalam jangka panjang, penggunaan pembayaran non-tunai untuk variabel kartu debit dan kliring, yang berpengaruh positif dapat meningkatkan PDB. Dalam jangka pendek, variabel kartu debit dan RTGS berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB.