TYAS, Wihartanti Sulistyaning and KURNIA, Akhmad Syakir,(15 December 2022), LEADING ECONOMIC INDICATOR IMPOR BERAS DAN KETERSEDIAAN PANGAN DI INDONESIA PERIODE 2011-2020 (STUDI KASUS 6 NEGARA ASAL UTAMA IMPOR). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (27kB)
Download (27kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (92kB)
Download (92kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (29kB)
Download (29kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (69kB)
Download (69kB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (179kB)
Download (179kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Ketersediaan pangan merupakan tersedianya pangan dalam suatu wilayah yang bersumber dari produksi dalam negeri, cadangan pangan, dan impor. Sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja UU Cipta Kerja membuat sistem pangan Indonesia terintegrasi langsung dengan sistem pangan dunia dan membuat Indonesia semakin bergantung dengan impor tanpa melihat data produksi maupun cadangan pangan nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh antara produksi beras nasional, konsumsi beras nasional, cadangan beras pemerintah, harga impor relatif dan inflasi terhadap impor beras dan ketersediaan pangan di Indonesia dan menganalisis faktor manakah yang menjadi leading economic indicator Indonesia melakukan impor beras di 6 negara asal utama yaitu Vietnam, Thailand, Tiongkok, India, Pakistan dan Myanmar Tahun 2011-2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder serta menggunakan uji analisis regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan (1) bahwa produksi beras domestik, konsumsi beras domestik , cadangan beras pemerintah, harga impor relatif dan inflasi secara simultan berpengaruh signfikan terhadap impor beras dan ketersediaan pangan di Indonesia. (2) produksi beras domestik, konsumsi beras domestik , cadangan beras pemerintah, dan inflasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial sedangkan harga impor relatif secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap terhadap impor beras dan ketersediaan pangan di Indonesia Tahun 2011-2020. Dengan demikian leading economic indicator Indonesia melakukan impor beras di 6 negara asal utama Tahun 2011-2020 yaitu harga impor relatif yang dapat disimpulkan bahwa selama ini Indonesia melakukan impor beras karena harga beras dari luar negeri relatif lebih murah daripada beras dari dalam negeri dan diduga karena ada konspirasi mafia beras atau komoditas pangan lainnya dengan pihak yang terkait dengan tujuan mengeruk keuntungan yang sangat besar.
Keywords : | Food Availability, Rice Imports, Job Creation Law, Relative Import Prices., Ketersediaan Pangan, Impor Beras, UU Cipta Kerja, Harga Impor Relatif. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Wihartanti Sulistyaning Tyas |
Date Deposited: | 27 Dec 2022 08:21 |
Last Modified: | 28 Dec 2022 01:36 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/11988 |