PENGARUH KEBIJAKAN TRANSAKSI NON TUNAI, BUDAYA ORGANISASI, SPIP, MORALITAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PUNISHMENT REWARD DALAM FRAUD PREVENTION

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi fraud prevention pada instansi pemerintah daerah. Faktor-faktortersebut di antara lain: Kebijakan Transaksi Non Tunai, Budaya Organisasi, SPIP, Moralitas Aparatur, Kompetensi Aparatur dan Sistem Reward and Punishment. Data utama dikumpulkan melalui kuesioner online yang ditanggapi oleh 136 karyawan di lingkungan Pemerintah Provinsi XXX. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model (PLS SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Transaksi Non Tunai, Budaya Organisasi, SPIP, Moralitas Aparatur, Kompetensi Aparatur dan Sistem Reward and Punishment berpengaruh signifikan dan positif terhadap fraud prevention di instansi tersebut. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa untuk mengurangi risiko terjadinya kecurangan/fraud oleh pegawai, instansi pemerintah daerah perlu melakukan upaya pencegahan terjadinya kecurangan dengan menerapkan Transaksi Non Tunai pada keuangan pemerintah daerah, menerapkan budaya organisasi yang baik, pengendalian yang baik dengan memperketat pengawasan menggunakan CCTV dan audit secara berkala, mendidik aparatur agar memiliki akhlak yang baik, meningkatkan kompetensi aparatur yang diimbangi dengan etika dan moral, serta menerapkan Sistem Reward and Punishment yang ketat dan tegas di kantor.