EFEKTTIVITAS WORK FROM HOME PADA ASN DI PUSDIKLAT SETJEN DPR RI

Perubahan sistem kerja yang semula dari kantor (work from office) dan kemudian bekerja dari rumah mengakibatkan aspek pekerjaan mengalami perubahan saat terjadi pandemi Covid-19. Pegawai yang bekerja di instansi pemerintah sebagai ASN turut mengalami perbedaan sistem kerja yang memerlukan adaptasi dan penyesuaian, tidak terkecuali ASN di Pusdiklat Setjen DPR RI. Berdasarkan hasil pra research, terdapat kendala dalam pelaksanaan WFH terhadap ASN di Pusdiklat Setjen DPR RI berupa absensi (kedisiplinan) menurun serta adanya kendala komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Work From Home atau bekerja dari rumah, dan hasil nya akan menjadi pembuktian Work From Home dapat digunakan oleh ASN dalam waktu jangka panjang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara (in-depth interview) terhadap tiga jenjang jabatan ASN berupa 2 informan Kepala Bidang, 1 informan Widyaiswara Ahli Muda, dan 1 informan Analis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa efektivitas pelaksanaan WFH terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Setjen DPR RI dapat dikatakan bahwa masih terdapat kelemahan berkaitan dengan penerapan WFH di Pusdiklat Setjen DPR RI dimana para informan masih perlu untuk meningkatkan adanya kemampuan untuk mengatur waktu, meningkatakan waktu untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, pembagian pelaksanaan tanggung jawab pekerjaan ketika sakit, menyesuaikan tempat kerja di rumah, dan mempermudah akses dokumen kerja dari rumah. Sementara itu para informan dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa telah memenuhi produkvitias kinerja meskipun pekerjaan dilakukan secara WFH. Berkaitan dengan penerapan WFH terhadap ASN di Pusdiklat Setjen DPR RI belum dapat menerapkan sistem WFH terhadap ASN di Pusdiklat Setjen DPR RI dikarenakan masih terdapat dampak negatif dalam pelaksanaan WFH diantaranya performa kerja yang kurang baik, pencapaian tugas yang belum efisien, perlunya pengaturan penyelesaian tugas, dan standar pencapaian penyelesaian tugas yang berlu lebih dimonitor kembali dalam pencapainnya oleh ASN di Pusdiklat Setjen DPR RI.