MODEL KETAHANAN MATA PENCAHARIAN (LIVELIHOOD RESILIENCE) NELAYAN SKALA KECIL KARIMUNJAWA

Nelayan skala kecil merupakan salah satu mata pencaharian non-formal yang rentan terhadap perubahan sosial maupun ekologis. Sebagai salah satu kawasan konservasi, Taman Nasional Karimunjawa seharusnya mempunyai daya dukung yang tinggi dalam pemanfaatannya. Fokus pengelolaan kawasan Taman Nasional Karimunjawa hanya ada pada potensi pariwisata, sehingga nelayan skala kecil semakin rentan dengan kondisinya. Kurangnya akses nelayan dalam melakukan diversifikasi mata pencaharian di sektor pariwisata, membuat ketahanan mata pencaharian komunitas nelayan menjadi rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan utama yaitu menganalisis ketahanan mata pencaharian, dan stratei kebijakan yang perlu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan mata pencaharian nelayan skala kecil. Data primer maupun sekunder digunakan pada penelitian ini untuk menunjang hasil penelitian. Data primer diperoleh berdasarkan wawancara semi setruktur terhadap 73 responden nelayan skala kecil. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis dilakukan secara statistik deskriptive menggunakan I-ADApT dan menggunakan Indeks Ketahanan Mata Pencaharian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketahanan mata pencaharian nelayan yang diukur berdasarkan Buffer Capacity, Learning Capacity, dan Self-Organization Capacity dimana nelayan mempunyai ketahanan mata pencaharian yang sedang. Kondisi tersebut perlu dukungan pemeritah dalam melakukan optimalisasi mata pencaharian nelayan agar mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama dengan mata pencaharian lain. Stakeholder memberikan pendapat untuk nelayan melakukan diversifikasi mata pencaharian, mulai dari menambah pendapatan dari pekerjaan lainnya, memperluas konektivitas, dan melakukan pengelolaan terhadap hasil produksinya.