ANALISIS KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DAN POTENSI EKONOMI DALAM KAWASAN KEDUNGSEPUR TAHUN 2017-2021

Kedungsepur merupakan kawasan strategis nasional di Jawa Tengah yang dimaksudkan untuk mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan dalam kawasan. Namun, ketimpangan masih ditemukan antara kota inti dengan daerah sekelilingnya. Melalui kajian potensi setiap daerah diharapkan mampu mendorong kerjasama regional secara optimal sehingga dapat mendorong pemerataan dan pertumbuhan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar wilayah, serta mengidentifikasi potensi sektor ekonomi setiap kabupaten/kota di Kawasan Kedungsepur. Studi ini menggunakan data sekunder untuk 6 kabupaten/kota di Kawasan Kedungsepur pada periode tahun 2017-2021. Sumber data tersebut didapatkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis studi ini menggunakan analisis Tipologi Klassen untuk mengetahui pola pertumbuhan antar kabupaten/kota, analisis Indeks Williamson dan Indeks Theil untuk memperkirakan ketimpangan wilayah, serta analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift-Share untuk menentukan potensi sektor ekonomi tiap kabupaten/kota di Kawasan Kedungsepur. Studi ini menemukan hasil bahwa sebagian besar pola pertumbuhan kabupaten/kota di Kedungsepur termasuk daerah relatif tertinggal. Ketimpangan antar kabupaten/kota di Kawasan Kedungsepur pada tahun 2017-2021 relatif tinggi dan cenderung mengalami kenaikan, tetapi ketimpangan antar daerah penyangga relatif rendah. Sektor ekonomi potensial terbesar di Kawasan Kedungsepur meliputi sektor industri di Kabupaten Kendal, Semarang, Salatiga, dan Demak; sektor perdagangan di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang; dan sektor pertanian di Kabupaten Kendal, Grobogan, Demak, dan Semarang.