PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN RISIKO PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2020

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara tata kelola perusahaan yang diwakili 4 (empat) elemen yaitu komposisi dewan komisaris (ukuran dewan komisaris dan komisaris independen), struktur kepemilikan dewan (kepemilikan manajerial), karakteristik dewan komisaris (keragaman gender dewan komisaris dan keahlian dewan komisaris), dan proses dewan komisaris (rapat dewan komisaris dan frekuensi rapat komite audit) serta pengaruhnya terhadap pengungkapan risiko perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode ordinary least square terhadap laporan tahunan dan keuangan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website perusahaan yang bersangkutan. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di tahun 2020 dengan total sampel 156 perusahaan, setelah dilakukan kriteria penentuan sampel penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan yang diwakili oleh ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kepemilikan manajerial, keragaman gender dewan komisaris, keahlian dewan komisaris, rapat dewan komisaris, tidak berhubungan signifikan secara positif terhadap pengungkapan risiko perusahaan. Sedangkan frekuensi rapat komite audit ditemukan berpengaruh signifikan secara positif terhadap pengungkapan risiko perusahaan. Selain itu terdapat juga variabel kontrol yang mendukung hubungan tata kelola perusahaan dan pengungkapan risiko perusahaan yaitu ukuran perusahaan, tipe perusahaan audit, leverage, profitabilitas, umur perusahaan, dan jenis industri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya mengetahui dan menganalisis alasan tidak berpengaruhnya beberapa variabel tata kelola perusahaan terhadap risiko perusahaan dan variabel lainnya yang mungkin dapat meningkatkan pengaruh pengungkapan risiko perusahaan.