MASIHKAH ADA PELUANG BAGI LEMBAGA KEAGAMAAN UNTUK MEMPERTAHANKAN RETENSI KARYAWAN SAAT INI? (Spiritualitas di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja yang Suportif pada Karyawan di Jakarta Praise Community Church (JPCC))

Retensi karyawan telah menjadi krisis global akibat globalisasi, tidak terkecuali bagi gereja. Sebagai lembaga keagamaan yang mengadopsi karakteristik organisasi nirlaba, gereja tidak memiliki keuntungan finansial, sehingga perlu menekankan faktor-faktor lain yang dapat mempertahankan karyawan. Temuan terbaru menemukan bahwa kompensasi finansial bukanlah satu-satunya cara untuk memotivasi karyawan agar tetap bertahan di sebuah organisasi. Penelitian ini menganalisis pengaruh spiritualitas di tempat kerja dan lingkungan kerja yang suportif terhadap retensi karyawan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah spiritualitas di tempat kerja dan lingkungan kerja yang suportif. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah retensi karyawan. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner secara daring kepada karyawan Jakarta Praise Community Church. Sebanyak 60 karyawan yang memiliki atasan langsung telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan analisis pemodelan persamaan struktural dalam format 2nd order menggunakan SmartPLS 3.2.9 for Mac. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas di tempat kerja berpengaruh positif terhadap retensi karyawan, sedangkan lingkungan kerja yang suportif secara signifikan berpengaruh positif terhadap retensi karyawan.