PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE, STOCK CONVERSION PERIOD, AVERAGE COLLECTION PERIOD, PAYABLE DEFERRAL PERIOD, DAN NET RECEIVABLE PERIOD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN CURRENT RATIO, LEVERAGE DAN FIRM SIZE SEBAGAI VARIABEL KONTROL (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Cash Conversion Cycle (CCC), Stock Conversion Period (SCP), Average Collection Period (ACP), Payable Deferral Period (PDP), dan Net Receivable Period (NRP) terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja perusahaan diukur dengan Return on Asset (ROA) yang menggambarkan kinerja berbasis akuntansi dan rasio Tobin’s Q (TQ) yang menggambarkan kinerja berbasis pasar. Penelitian ini juga menambahkan Current Ratio (CR), Leverage (LEV), dan Firm Size (SZ) sebagai variabel kontrol. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015 hingga 2021. Jumlah sampel yang digunakan adalah 120 perusahaan yang diambil dengan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi data panel yang ditambahkan prosedur Robust Standard Error untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas pada Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa CCC dan SCP berpengaruh negatif signifikan terhadap kedua ukuran kinerja perusahaan. PDP ditemukan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, namun berpengaruh positif signifikan terhadap ukuran pasar. ACP memiliki pengaruh negatif terhadap kedua ukuran kinerja perusahaan, namun tidak didukung signifikansi statistik. NRP memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap TQ. Selain itu, Firm Size (SZ) berpengaruh negatif terhadap ROA dan TQ. CR berpengaruh positif terhadap kedua ukuran kinerja perusahaan dan LEV ditemukan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA dan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap TQ.