DETERMINANTS OF THE GENDER WAGE GAP IN INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, rumah tangga, dan wilayah terhadap kesenjangan upah di Indonesia. Karakteristik individu direpresentasikan melalui jenis kelamin, usia, lama sekolah, sektor pekerjaan dan jumlah jam kerja. Karakteristik rumah tangga direpresentasikan melalui status pernikahan dan kepemilikan anak. Karakteristik wilayah direprentasikan melalui suku dan lokasi tempat tinggal. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari survey IFLS Tahun 2015. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan upah di Indonesia adalah regresi linear berganda dengan variabel dummy. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan jenis kelamin, usia, lama sekolah, jumlah jam kerja, sektor pekerjaan, status pernikahan, kepemilikan anak, suku,dan lokasi tempat tinggal berpengaruh signfikan terhadap upah di Indonesia. Individu yang berjenis kelamin laki-laki memiliki upah yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pertambahan usia justru menurunkan tingkat upah yang didapatkan individu Peningkatan jumlah jam kerja akan meningkatkan upah. Peningkatan lama sekolah justru akan menurunkan upah kecuali pada individu yang bekerja pada sektor kontruksi, manufaktur, dan tambang. Individu yang telah menikah dan memiliki anak upahnya lebih tinggi dibandingkan yang belum berstatus menikah dan memiliki anak. Individu yang berasal dari suku luar Jawa upahnya lebih rendah dibandingkan yang berasal dari suku Jawa. Mayoritas individu yang berasal dari wilayah perkotaan upahnya lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari wilayah pedesaan.