ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO KREDIT PERBANKAN DENGAN KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL DI INDONESIA

Risiko kredit yang tinggi akan berpengaruh terhadap kesehatan bank yang akan menjadi faktor penyebab risiko sistemik. Oleh karena itu, bank sentral turut aktif dalam menanggulangi risiko ini dengan menetapkan kebijakan makroprudensial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas kebijakan makroprudensial dalam mengendalikan risiko kredit perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Non Performing Loan (NPL) sebagai indikator risiko kredit. Sedangkan, sebagai indikator dari kebijakan makroprudensial digunakan instrumen-instrumen kebijakan seperti: LTV (Loan to Value), RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial), DTI (Debt to Income), dan COC (Ceilings on Credit). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Periode waktu dalam penelitian ini adalah data bulanan selama tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 dari 4 kelompok bank. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa secara simultan setiap instrumen kebijakan makroprudensial, baik itu RIM, DTI, dan COC mempengaruhi risiko kredit perbankan di Indonesia. Secara parsial, RIM dan COC mempengaruhi risiko kredit secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, pelonggaran kebijakan pada LTV tidak mampu untuk menekan nilai NPL. Kata Kunci: Risiko Kredit, Non Performing Loan (NPL), Kebijakan Makroprudensial, Fixed Effect Model (FEM)