PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: APLIKASI HUKUM WAGNER DAN TEORI KEYNES

Hubungan pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi menjadi sebuah permasalahan yang tidak pernah habis untuk dibahas dan diperdebatkan dalam lingkup perekonomian suatu negara. Hubungan tersebut dapat dikaji lewat dua pandangan. Hukum Wagner memandang bahwa pengeluaran pemerintah merupakan dampak dari perkembangan ekonomi, sedangkan Hipotesis Keynes berpendapat bahwa pengeluaran pemerintah merupakan alat kebijakan fiskal untuk meningkatkan perekonomian. Penelitian ini menggunakan uji ARDL untuk menguji hubungan jangka panjang, serta model Error Corection Model untuk menganalisis adanya hubungan jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) variabel belanja langsung (BL) berpengaruh positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (PE) dalam jangka pendek dan memiliki pengaruh negatif dalam jangka panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta. (ii) Variabel belanja tidak langsung (BTL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (PE) dalam jangka pendek dan memiliki pengaruh positif dalam jangka panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta. (iii) Variabel pembentukan modal tetap bruto (PMTB) berpengaruh positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (PE) di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. (iv) variabel tenaga kerja (TK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (PE) dalam jangka pendek dan memiliki pengaruh negatif dalam panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta. (v) Berdasarkan pada analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan kasualitas satu arah antara belanja langsung (BL) dan belanja tidak langsung (BTL) terhadap pertumbuhan ekonomi (PE) sehingga penelitian ini mendukung Teory Keynes.