DETERMINAN KINERJA ORGANISASI PEMERINTAH DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Empiris Badan Pusat Statistik Seluruh Indonesia)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kinerja organisasi BPS. Agency theory dan goal setting theory digunakan dalam penelitian ini sebagai landasan dasar untuk menguji pengaruh tujuan yang jelas dan terukur, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi, serta peran motivasi kerja sebagai variabel mediasi. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja organisasi BPS dengan motivasi kerja sebagai variabel mediasi yang menghubungkan antara variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen pada penelitian ini meliputi tujuan yang jelas dan terukur, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Sampel sebanyak 241 satuan kerja dipilih secara acak dari 514 satuan kerja BPS seluruh Indonesia dengan simple random sampling (SRS). Data dikumpulkan melalui google forms sehingga diperoleh 222 satuan kerja yang layak untuk dianalisis. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel, sedangkan analisis multivariat menggunakan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) yang diolah dengan program WarpPLS 7.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa tujuan yang jelas dan terukur, budaya organisasi, dan motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi BPS. Selain itu, tujuan yang jelas dan terukur, kepemimpinan, dan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja. Namun, motivasi kerja tidak memediasi pengaruh tujuan yang jelas dan terukur dan kepemimpinan terhadap kinerja organisasi. Meskipun demikian, motivasi kerja mampu memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Kinerja Organisasi, Motivasi Kerja, Tujuan yang Jelas dan Terukur, WarpPLS 7.0.