DAMPAK REMITANSI PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (TAHUN 1990-2023)

Remitansi telah menjadi fenomena keuangan baru di seluruh dunia dan secara konsisten menduduki peringkat kedua setelah penanaman modal asing (FDI) sebagai sumber modal asing di negara-negara berkembang. Hingga saat ini, dampak remitansi terhadap pertumbuhan ekonomi masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak remitansi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol yang meliputi modal fisik, modal manusia, pengeluaran publik, pembangunan keuangan, FDI dan ekspor. Dalam penelitian ini, pertumbuhan ekonomi diukur dengan produk domestik bruto (PDB) per pekerja. Hal ini bertujuan untuk beradaptasi dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ekonometrik. Penelitian ini menggunakan data tahunan tahun 1990 hingga 2023 yang diperoleh dari Bank Dunia, UNESCO, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Estimasi ini menggunakan analisis data time series dengan model koreksi kesalahan (ECM) Domowitz-Elbadawi. Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa remitansi hanya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Modal fisik, belanja publik dan FDI mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan pendek. Sumber daya manusia hanya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Perkembangan keuangan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan pendek. Ekspor tidak mempunyai dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah sebaiknya meningkatkan kualitas pekerja migran indonesia (PMI) dan melakukan sosialisasi penggunaan remitansi untuk PMI.