Peran Istri Nelayan Skala Kecil Dalam Menjaga Kesejahteraan Keluarga Dengan Keberadaan Pembangunan PLTU Batang (Studi Empiris Roban Barat Dan Roban Timur, Kabupaten Batang)

PLTU Batang merupakan proyek pemerintah untuk menanggulangi peningkatan kebutuhan energi yang meningkat. Namun dalam prosesnya Pembangunan PLTU Batang mendapat penolakan dari Nelayan. Nelayan merasakan berbagai perubahan setelah adanya PLTU, perubahan yang dirasakan nelayan tidak hanya mereka rasakan sendiri, melainkan juga dirasakan oleh keluarga mereka. Istri nelayan tidak hanya dihadapkan dengan satu peranan saja dalam rumah tangga melainkan mereka memiliki tiga peranan yang harus mereka lakukan, dimana istri tidak hanya harus mengurus anak dan rumah tangga saja, melainkan mereka juga bekerja untuk dapat membantu suami mereka untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sehingga istri memiliki perana yang sangat besar untuk dapat menjaga kesejahteraan keluarga mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada Rumah Tangga nelayan Roban Barat dan Roban Timur setelah adanya PLTU Batang, menganalisis tingkat peran istri nelayan di Roban Barat dan Roban Timur dalam menghadapi perubahan, mengidentifikasi upaya adaptasi istri nelayan di Roban Barat dan Roban Timur dalam menghadapi perubahan setelah adanya PLTU Batang, memformulasikan strategi pemberdayaan istri nelayan skala kecil dalam adaptasi perubahan setelah adanya PLTU Batang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 108 yang terdiri dari 54 nelayan dan 54 istri nelayan yang ditentukan dengan menggunakan snowballing sampling dan purposive sampling Purposive sampling untuk key person yang dikumpulkan dengan indepth interview. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, analisis kuantitatif dilakukan dengan statistic deskriptif dan analisis kualitatif dilakukan dengan indepth interview yang dianalisi dengan menggunakan ATLAS TI, deskriptif kualitatif dan triangulasi. Hasil menujukan jika terdapat tiga perubahan yang rasakan nelayan Roban setelah adanya PLTU Batang. Nelayan Roban merasakan dampak ekonomi, dimana terdapat peningkatakan biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan. Istri nelayan Roban menjalankan peranan ganda, dimana banyak istri yang ikut bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Peranan ganda yang dijalankan istri memberikan tekanan terutama dalam menjalankan peran reproduksi mereka. Dalam menghadapi perubahan setelah adanya PLTU Batang istri nelayan sudah melakukan upaya adaptasi, namun adaptasi yang dilakukan masih belum maksimal, sehingga diperlukan strategi pemberdayaan istri nelayan untuk memperkuat peranan mereka, dimana terdapat 3 aspek penting yang ditekankan oleh key person yaitu aspek kelembagaan, aspek ekonomi, dan aspek sosial.