PENGARUH BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TERHADAP PENGELUARAN KONSUMSI PENDIDIKAN

Pengentasan kemiskinan anak dan penyelenggaraan pendidikan memerlukan sinergitas antara pemerintah dan orang tua dalam rumah tangga. Peran pemerintah mengalokasikan anggaran, memberikan layanan dan menjamin pendidikan yang layak. Peran orang tua mendistribusikan sumber daya keuangan dalam pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan anak. Di Indonesia, pemberian insentif tambahan melalui program Program Keluarga Harapan pada akses pendidikan keluarga miskin adalah bentuk dukungan dan upaya perencanaan pengelolaan yang berorientasi pada masa depan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dampak yang ditujukan menganalisis dampak pemberian Program Keluarga Harapan terhadap pengeluaran konsumsi pendidikan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data IFLS 4 tahun 2007 dan IFLS 5 tahun 2014 dengan total rumah tangga sampel sebanyak 3.750 rumah tangga dan metode analisis Propensity Score Matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan tidak memengaruhi peningkatan pengeluaran konsumsi pendidikan rumah tangga, tetapi usia kepala rumah tangga, jumlah anak yang sekolah dalam rumah tangga, peran pengambil keputusan atas pendidikan anak, dan ukuran rumah tangga memengaruhi peningkatan pengeluaran konsumsi pendidikan rumah tangga. Temuan lainnya bahwa terdapat perbedaan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kelompok rumah tangga penerima bantuan Program Keluarga Harapan dan kelompok rumah tangga bukan penerima bantuan PKH sebesar Rp844.204,545 per tahun.