PENGARUH WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ASET NEGARA DENGAN FRAUD AWARENESS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pencegahan penyalahgunaan aset negara. Teori tata kelola dan teori atribusi digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori tata kelola digunakan untuk menguji pengaruh whistleblowing system dan internal control terhadap pencegahan penyalahgunaan aset negara. Sedangkan teori atribusi digunakan untuk menguji pengaruh interaksi antara fraud awareness dengan whistleblowing system dan internal control. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation ModellingPartial Least Square (SEM-PLS). Variabel independen penelitian ini terdiri dari whistleblowing system dan internal control. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan penyalahgunaan aset negara. Variabel fraud awareness menjadi variabel moderasi dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini mencakup pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) se-Provinsi Bengkulu sebanyak 169 pegawai. Data dikumpulkan melalui survei elektronik dengan response rate sebesar 102,42%. Mailed Survey dilakukan dengan menggunakan google form dan pengolahan data menggunakan program WarpPLS versi 8.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa whistleblowing system dan internal control berpengaruh secara positif terhadap pencegahan penyalahgunaan aset negara pada tingkat kepercayaan 95%. Selain itu, fraud awareness juga memoderasi pengaruh internal control terhadap pencegahan penyalahgunaan aset negara dengan tingkat kepercayaan 95%. Namun, fraud awareness tidak mampu memoderasi pengaruh whistleblowing system terhadap pencegahan penyalahgunaan aset negara pada tingkat kepercayaan 95%.