ANALISIS PERBEDAAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN RELEVANSI NILAI LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik manajemen laba dan relevansi nilai laba sebelum dan selama pandemi Covid-19. Manajemen laba diukur menggunakan discretionary accruals dengan model Jones Modified (Dechow et al., 1995) dan relevansi nilai laba diukur dengan model Ohlson. Penelitian ini menggunakan 137 perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019 sampai tahun 2021. Metode purposive sampling digunakan untuk pemilihan sampel pada penelitian ini. Data yang digunakan merupakan data skunder yang diperoleh dari laporan tahunan yang tersedia pada website BEI dan website Yahoo Finance. Data dianalisis dengan menggunakan Wilocxon Signed Ranks Test untuk mengetahui perbedaan pada praktik manajemen laba dan membandingkan koefisien determinasi untuk relevansi nilai laba sebelum dan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada praktik manajemen laba sebelum dan selama pandemi Covid-19 dan terdapat penurunan manajemen laba pada 79 perusahaan manufaktur. Hasil uji statistik penelitian ini juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada praktik manajemen laba selama pandemi Covid-19 (2019) dan selama pandemi Covid-19 (2021) meskipun terdapat penurunan manajemen laba pada 80 perusahaan manufaktur. Selain itu, ditemukan bahwa relevansi nilai laba menurun dari tahun sebelum (2019) ke tahun selama (2020) pandemi Covid-19. Ditemukan juga bahwa relevansi nilai laba meningkat dari tahun selama (2020) ke tahun selama (2021) pandemi Covid-19. Maka pandemi Covid-19 tidak menimbulkan perbedaan pada praktik manajemen laba, tetapi mengurangi kegunaan nilai informasi akuntansi pada relevansi nilai laba.