Efek Interaksi Stabilitas Politik dengan Demokrasi dan Korupsi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara Berpendapatan Menengah ASEAN dan SAARC

Negara berpendapatan menengah menghadapi tantangan dan terjepit di antara negara miskin dan negara kaya yang menyebabkan sulitnya mempertahankan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Salah satu upaya untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yaitu dengan pembentukkan organisasi kawasan diantaranya ASEAN dan SAARC. Meskipun berada dalam satu kawasan dengan tingkat pendapatan yang sama, terdapat perbedaan tingkat pertumbuhan di antara negara yang tergabung di dalamnya. Untuk itu faktor geografis dan budaya tampaknya tidak selalu menjadi penentu pertumbuhan ekonomi dan institusi memiliki peran penting dalam hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas institusi yang dilihat dari demokrasi dan korupsi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan kondisi stabilitas politik pada negara berpendapatan menengah ASEAN dan SAARC tahun 2002 hingga 2021. Berdasarkan teori institusional ekonomi, faktor institusi menjadi insentif bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan metode Generalized Method of Moment (GMM) penelitian ini menganalisis pengaruh langsung demokrasi dan korupsi serta interaksinya dengan stabilitas politik sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh demokrasi baik secara langsung maupun interaksinya dengan stabilitas politik memiliki pengaruh signifikan di ASEAN namun tidak signifikan di SAARC. Korupsi memiliki pengaruh langsung yang signifikan di ASEAN yang kemudian diperkuat melalui interaksinya dengan stabilitas politik. Sementara di SAARC korupsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya dapat dijelaskan melalui interaksi dengan stabilitas politik. Kemudian untuk pengaruh langsung dari stabilitas politik terhadap pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan baik di ASEAN maupun SAARC.