ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA SELAMA PERIODE TAHUN 2010-2022

Dalam dua dekade terakhir, terdapat dua fenomena besar yaitu Pandemi Covid-19 dan krisis global 2008 yang mengakibatkanperekonomian Indonesia mengalami perjalanan yang penuh tantangan dan dinamika, salah satunya tercermin dari tingkat inflasi yang selalu meleset dari target yang telah ditetapkan.Penelitian ini menguji beberapa variabel yaitu Jumlah Uang Beredar (JUB), Produk Domestik Bruto (PDB), Suku Bunga (SB), dan Nilai Tukar (NT) guna mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat inflasi di Indonesia selama tahun 2010-2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder tingkat inflasi, jumlah uang beredar, produk domestic bruto, suku bunga, dan nilaitukar yang diambil melalui website resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari Bank Indonesia (SEKI), dan Kementrian Perdagangan. Analisis data menggunakan data deret waktu (time series) dengan model Error Correction Model (ECM). Metode analisis data yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, secara parsial Jumlah Uang Beredar dan Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Sedangkan Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar berpengaruh tidak signifikan. Secara simultan, Jumlah Uang Beredar, Produk Domestik Bruto , Suku Bunga, dan Nilai Tukar berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Dalam jangka pendek, secara parsial Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Sedangkan Jumlah Uang Beredar, Produk Domestik Bruto, dan Nilai Tukar berpengaruh tidak signifikan. Secara simultan, Jumlah Uang Beredar, Produk Domestik Bruto , Suku Bunga, dan Nilai Tukar berpengaruh signifikan terhadap inflasi.