JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN DAN LAMA MENCARI KERJA: ANALISIS MORAL HAZARD DI PASAR TENAGA KERJA JAWA BARAT TAHUN 2023

Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. PHK tersebut membuat pekerja mengalami penurunan kesejahteraan dan daya beli secara umum. Adanya Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dijalankan oleh pemerintah sejak tahun 2022 membantu para pekerja yang terkena PHK agar dapat meningkatkan daya belinya sembari mencari pekerjaan baru. Walau begitu, moral hazard dimungkinkan muncul karena penerima JKP memiliki kecenderungan mencari kerja lebih lama. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian JKP terhadap lama mencari kerja di Provinsi Jawa Barat. Sumber data dalam penelitian ini adalah rawdata Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) periode Agustus 2023 yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan metode regresi linear atau ordinary least square (OLS). Variabel dependen adalah lama mencari kerja, sementara variabel independennya adalah kepesertaan JKP. Variabel independen pendukung lain juga ditambahkan seperti upah reservasi, status tempat tinggal, status pernikahan, jenis kelamin, usia, pelatihan kerja, dan pendidikan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa peserta JKP memiliki indikasi mencari kerja lebih lama daripada bukan peserta JKP. Hasil penelitian ini mengonfirmasi teori pencarian kerja serta membuktikan adanya indikasi moral hazard di antara penerima JKP meskipun tidak terlalu tinggi. Adapun variabel lain juga berpengaruh seperti upah reservasi dan status tempat tinggal berpengaruh positif, sementara status pernikahan dan pendidikan berpengaruh negatif.