Efek Income Tax Pada Labor Supply Golongan White Collar (Studi Data Sakernas 2022)

Respons individu terhadap pajak penghasilan memberikan perspektif tentang perubahan pajak penghasilan yang akan bertindak sebagai insentif untuk meningkatkan jam kerja atau disinsentif yang mengurangi jam kerja. Penelitian ini menganalisis respons pekerja white collar terhadap penawaran tenaga kerja akibat variasi upah setelah pajak, dengan mengendalikan berbagai variabel demografi dan sosioekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan pajak penghasilan mendorong peningkatan jam kerja, sehingga meningkatkan penawaran tenaga kerja atau pengurangan jam kerja yang menurunkan penawaran tenaga kerja didasarkan pada insentif atau disinsentif yang diciptakan oleh perubahan pajak penghasilan. Penelitian ini menggunakan raw data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2022 yang mencakup variabel seperti jam kerja, upah, dan informasi demografis serta sosial ekonomi lainnya. Metode analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Piecewise Linear Regression (PLR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan pajak penghasilan direspon sebagai insentif bagi individu berpenghasilan rendah yang dibuktikan oleh hubungan positif dan signifikan antara upah setelah pajak dan penawaran tenaga kerja. Sebaliknya, bagi individu berpenghasilan menengah dan tinggi, perubahan pajak penghasilan direspon sebagai disinsentif yang terbukti dari hubungan negatif dan signifikan antara upah setelah pajak dan penawaran tenaga kerja. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa perempuan umumnya lebih responsif terhadap perubahan pajak penghasilan dibandingkan laki-laki di semua tingkat pendapatan. Variabel kontrol lainnya seperti umur, status perkawinan, pendidikan dan jabatan pekerjaan juga secara signifikan mempengaruhi penawaran tenaga kerja