ANALISIS DETERMINAN PENERIMAAN PAJAK : STUDI EMPIRIS NEGARA OECD TAHUN 2013-2022

Pajak merupakan sumber penerimaan negara paling besar yang diatur pemerintah. Kemampuan dan kapasitas dalam pemungutan pajak tentunya berbeda-beda sesuai dengan karakteristik di setiap negara. Dalam sistem perpajakan ini, penting suatu negara menentukan faktor-faktor yang berpotensi dapat mempengaruhi penerimaan pajak. Castro dan Camarillo telah melakukan penelitian di berbagai negara untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak. Perlu digali kembali bagaimana negara-negara berkembang maupun negara maju melakukan upaya dalam memaksimalkan penerimaan pajaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor determinan penerimaan pajak di 36 negara anggota OECD selama 10 tahun (2013-2022). Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dengan Fixed Effect Model dan digunakan regresi kuantil untuk menduga perbedaan pengaruh pada kuantil tertentu variasi negara-negara OECD. Penelitian ini fokus pada empat faktor seperti ekonomi, spesialisasi produktif atau struktural, sosial, dan kelembagaan. Hasil estimasi penelitian menunjukkan bahwa upah, populasi yang bekerja, pendidikan, dan indikator kelembagaan (Control of Corruption) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak. Sementara, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan sektor industri berpengaruh negatif dan siginfikan terhadap penerimaan pajak.