KETIMPANGAN UPAH BERDASARKAN GENDER PADA SEKTOR INFORMAL DI INDONESIA

Sektor informal merupakan bagian besar dari perekonomian dan penyedia lapangan pekerjaan di negara berkembang. Namun, di sektor tersebut, masih terjadi ketimpangan penerimaan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki. Ketimpangan upah pada sektor ini dapat berdampak pada kesejahteraan pekerja, stabilitas sosial, dan perkembangan ekonomi. Dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dan Dekomposisi Oaxaca-Blinder, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan upah terjadi pada sektor informal di Indonesia, dan mengetahui pengaruh variabel letak tempat tinggal, lama bekerja, umur, status pernikahan, dan pendidikan pekerja terhadap ketimpangan upah pada sektor informal di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki di sektor informal terjadi sebesar 52,5%. Faktor-faktor yang telah ditentukan dalam penelitian ini mampu menjelaskan sebesar 0,0112 dan terdapat 0,5140 yang tidak dapat dijelaskan. Terdapat variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap ketimpangan upah para pekerja, yaitu letak tempat tinggal dan lama bekerja. Pengaruh variabel umur pekerja perempuan dan laki-laki berpengaruh negatif signifikan, variabel status pernikahan pekerja perempuan berpengaruh negatif signifikan sementara pekerja laki-laki berpengaruh positif signifikan, dan variabel pendidikan pekerja perempuan berpengaruh negatif tidak signifikan sementara pekerja laki-laki berpengaruh positif tidak signifikan.