Pengaruh Entertainment Marketing, Desire to Postpone Closure, Consumer Engagement dan Impulsive Buying terhadap Purchase Intention pada Platform TikTok Shop

Pertumbuhan pesat e-commerce dan platform media sosial telah mengubah perilaku pembelian konsumen, terutama dengan munculnya TikTok Shop sebagai salah satu pasar digital utama. Pemasaran melalui video pendek menjadi strategi kunci bagi bisnis untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan. Namun, efektivitas pemasaran berbasis hiburan dalam memengaruhi keputusan pembelian masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini menganalisis pengaruh entertainment marketing terhadap purchase intention di TikTok Shop dengan impulsive buying, consumer engagement, dan desire to postpone closure sebagai variabel mediasi. Studi ini menggunakan teori PleasureArousal-Dominance (PAD) untuk memahami bagaimana konten yang menghibur membentuk keputusan konsumen. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan mengumpulkan 213 responden yang telah melakukan pembelian melalui fitur "keranjang kuning" di TikTok. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan model AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entertainment marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Selain itu, impulsive buying, consumer engagement, dan desire to postpone closure berperan sebagai variabel mediasi. Studi ini menekankan pentingnya strategi pemasaran berbasis hiburan untuk meningkatkan keterlibatan konsumen, mendorong pembelian impulsif, serta memengaruhi konsumen yang cenderung menunda keputusan pembelian.