SHOLIHIN, Riadhus and FIRMANSYAH, Firmansyah,(28 March 2018), ANALISIS TINGKAT PERSAINGAN DALAM INDUSTRI PERBANKAN: STUDI KASUS BANK DOMINAN DI INDONESIA TAHUN 2007 - 2017. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
- Published Version
Download (2MB)
Download (2MB)
Text
- Published Version
Download (2MB)
Download (2MB)
Text
- Published Version
Download (2MB)
Download (2MB)
Text
- Published Version
Download (2MB)
Download (2MB)
Text
- Published Version
Download (2MB)
Download (2MB)
Text
- Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat persaingan dalam industri
perbankan nasional khususnya pada persaingan penyaluran kredit dan efek dari
penerapan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) terhadap
kuantitas kredit maupun tingkat persaingan. Industri perbankan nasional memiliki
struktur pasar penyaluran kredit yang cenderung terkonsentrasi, struktur pasar yang
terkonsentrasi mengindikasikan bahwa beberapa bank dominan memiliki kekuatan
produsen (monopoly power) yang relatif tinggi. Kepemilikian kekuatan produsen
dengan derajat yang relatif tinggi meningkatkan potensi bagi lembaga keuangan
untuk melakukan praktek tindakan kolusi. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) mengungkapkan bahwa terdapat dugaan adanya praktek tindakan kolusi
yang dilakukan secara diam-diam (tacit collusin) dalam industri perbankan
nasional. Tindakan kolusi dinilai dapat memicu kinerja lembaga keuangan menjadi
kurang efisien dan dinilai dapat merugikan bagi perekonomian mengingat kredit
digunakan oleh masyarakat secara luas. Melalui penerapan kebijakan transparansi
SBDK, Bank Indonesia berusaha untuk meningkatkan tata kelola yang baik dan
mendorong tingkat persaingan sehat dalam industri perbankan nasional. Penelitian
ini menggunakan data dengan periode waktu pra dan pasca penerapan kebijakan
transparansi SBDK yaitu 2007-2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan New
Empirical Industrial Organization (NEIO) dan model yang digunakan adalah
Bresnahan-Lau (B-L) yang menggunakan persamaan struktural untuk
mengestimasi derajat kekuatan produsen, menurut model tersebut untuk
mengestimasi kekuatan produsen yang hakikatnya adalah variabel yang tidak
teramati (unobserve variable) diperlukan persamaan permintaan dan persamaan
penawaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat
terkecil dua tahap (TSLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun industri
perbankan nasional memiliki tingkat konsentrasi yang relatif tinggi namun
persaingan yang dihadapi masing-masing bank cukup kompetitif dan dugaan
mengenai adanya praktek kegiatan kolusi secara diam-diam (tacit collusin) dinilai
tidak terbukti. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan kebijakan
transparansi SBDK mendapatkan respon baik dari masyarakat khususnya para
debitur namun penerapan transparansi SBDK dinilai belum mampu untuk
mempengaruhi tingkat persaingan.
Keywords : | monopoly power, degree of competition, the transparency policy of prime lending rate, Two Stage Least Square, Kekuatan Produsen, Tingkat Persaingan, Kebijakan Tranparansi SBDK, Kuadrat Terkecil Dua Tahap. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Endhar Priyo Utomo |
Date Deposited: | 27 Jan 2020 04:05 |
Last Modified: | 27 Jan 2020 04:05 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/1920 |