PUTRI, Agatha Patria and ISKANDAR, Deden Dinar,(12 September 2017), STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA (Studi Kasus: Desa Wisata Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
Download (3MB)
Download (3MB)
Text
Download (110kB)
Download (110kB)
Text
Download (110kB)
Download (110kB)
Text
Download (1MB)
Download (1MB)
Text
Download (249kB)
Download (249kB)
Text
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (3MB) | Request a copy
Abstract
Desa Wisata Limbasari merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Purbalingga yang memiliki beragam potensi wisata baik potensi wisata alam dan budaya yang layak untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata yang menarik dan potensial di masa yang akan datang. Perkembangan Desa Wisata Limbasari dapat dikatakan belum dikelola secara optimal karena masih lemahnya pengelolaan sehingga perkembangan Desa Wisata Limbasari lambat. Hal ini ditunjukan dengan sedikitnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Limbasari pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan dua desa wisata lain yang dikembangkan secara bersamaan pada tahun 2013. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pengelolaan yang tepat dengan melibatkan para stakeholder yang ada guna mengembangkan kawasan Desa Wisata Limbasari menjadi salah satu alternatif pilihan wisata bagi wisatawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukkan alternatif strategi pengelolaan yang harus diprioritaskan dalam rangka pengembangan Desa Wisata Limbasari. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Hirarki Proses (AHP) untuk menganalisis alternatif-alternatif kebijakan yang diusulkan oleh keyperson melalui wawancara sebelumnya. Terdapat tiga alternatif kebijakan, yaitu: status quo, community based tourism, dan pengembangan pasar.
Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa kebijakan terbaik dalam pengelolaan Desa Wisata Limbasari adalah mengembangkan Desa Wisata Limbasari dengan melakukan pengembangan wisata berbasis masyarakat (community based tourism). Community based tourism menjadi prioritas utama dibandingkan alternatif kebijakan lainnya, dengan bobot prioritas 0,496 dan indeks inkonsistensi keseluruhan yang dapat diterima yaitu sebesar 0,02.
Keywords : | Analytical Hierarcy Process (AHP), tourism village, tourism development, development strategy., analisis hirarki proses (AHP), desa wisata, pengembangan wisata, strategi pengembangan. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Nila Nurjanah |
Date Deposited: | 05 Feb 2020 07:54 |
Last Modified: | 05 Feb 2020 07:54 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/2230 |