VALUASI PENCEMARAN SUNGAI DAN PROSPEK KEBERHASILAN PENERAPAN CO-MANAGEMENT (STUDI KASUS: KALI BABON, SEMARANG)

HAGI, King James and SUSILOWATI, Indah,(5 January 2017), VALUASI PENCEMARAN SUNGAI DAN PROSPEK KEBERHASILAN PENERAPAN CO-MANAGEMENT (STUDI KASUS: KALI BABON, SEMARANG). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of 16. S=Fulltext PDF Bookmarks-12030112130026.pdf] Text
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Sungai Babon merupakan salah satu sungai yang berada di Jawa Tengah dan mempunyai peran yang penting di Kota Semarang. Selain digunakan untuk mendukung kegiatan aktivitas masyarakat di sekitar sungai, Sungai Babon juga dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Moedal Semarang dalam memperoleh air baku produksi. Pada tahun 2016, PDAM Tirta Moedal memproduksi sekitar 54.63 lt/det air yang berasal dari Sungai Babon. Namun, akibat adanya kegiatan pembuangan limbah domestik dan industri, serta aktivitas penambangan di wilayah sungai berdampak pada terjadinya pencemaran pada air sungai menimbulkan biaya bagi PDAM dalam memulihkan kualitas air. Prokasih merupakan salah satu program yang dibuat oleh BLH Kota semarang dalam pengelolaan sungai bersih, namun program tersebut dirasakan kurang maksimal dalam pengimplementasiannya karena berorientasi pada pendekatan top down, sehingga diperlukan pendekatan lain yaitu manajemen partisipatif (co-management). Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi profil dan kondisi lingkungan sungai serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah aliran Sungai babon, (2) mengukur derajat partisipasi masyarakat dengan pemerintah dalam pengelolaan sungai, (3) mengidentifikasi prospek co-management sebagai pendekatan yang akan digunakan dalam pengelolaan Sungai Babon, (4) mengestimasi biaya akibat pencemaran sungai yang ditanggung oleh PDAM, dan (5) mengestimasi nilai kesedian untuk membayar pengusaha dalam negelola limbahnya menuju lingkungan sungai yang bersih. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari 116 responden yang terdiri dari 90 responden masyarakat dengan menggunakan quoted sampling dan 16 responden pengusaha dan 10 key persons menggunakan purposive sampling. Data sekunder diperoleh dari PDAM Tirta Moedal, BBWS Pemali Juana, BLH Kota Semarang dan BLH Provinsi Jawa Tengah. Analisis deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan 1, indepth interview untuk menjawab tujuan 4 dan 5, metode replacement cost digunakan untuk menjawab tujuan 2 dan metode CVM untuk menjawab tujuan 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menilai bahwa kondisi lingkungan Sungai Babon semakin ke hilir semakin tidak terkelola. Derajat partisipasi pemerintah masih lebih dominan dalam mengelola sungai, dan prospek keberhasilan co-management tergolong cukup berprospek. Hasil replacement cost method menunjukkan bahwa pada tahun 2016 biaya pencemaran meningkat menjadi Rp 27.721.838 dibanding tahun 2012 sebesar Rp 25.303.744 berdasarkan harga berlaku. Jika dinilai dengan harga tahun 2012 sebagai tahun dasar biaya pencemaran meningkat sebesar Rp 29.892.025 pada tahun 2016. Hasil CVM menunjukkan nilai rataan WTP pengusaha sebesar Rp 127.116/bulan dan nilai total WTP sebesar Rp 106.777.440 yang dapat dialokasikan untuk pembuatan IPAL.
Keywords : Babon river, Valuation, Co-Management, Semarang, Indonesia, Sungai Babon, Valuasi, Co-Management, Semarang, Indonesia
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ekonomi Pembangunan
Depositing User: Handri Herawati
Date Deposited: 20 Feb 2020 04:59
Last Modified: 20 Feb 2020 04:59
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/3012

Actions (login required)

View Item
View Item