DJUUNA, Rifi Fazrina and WIDODO, Wahyu,(30 December 2016), DESENTRALISASI FISKAL DAN KETIMPANGAN REGIONAL DI INDONESIA TAHUN 2004 – 2013. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
Download (189kB)
Download (189kB)
Text
Download (155kB)
Download (155kB)
Text
Download (171kB)
Download (171kB)
Text
Download (104kB)
Download (104kB)
Text
Download (246kB)
Download (246kB)
Text
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Sistem desentralisasi fiskal dilaksanakan di Indonesia sebagai solusi atas
permasalahan ketimpangan regional dan adanya ketergantungan pemerintah daerah
terhadap pemerintah pusat. Namun, sejak desentralisasi fiskal dilaksanakan di
Indonesia, tingkat ketimpangan regional secara nasional cenderung mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis derajat
desentralisasi fiskal dan tingkat ketimpangan regional di Indonesia. Selain itu,
penelitian ini juga secara spesifik bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan
desentralisasi fiskal dan pengaruhnya terhadap tingkat ketimpangan regional di
Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat analisis EFDI Vo(2008) untuk mengukur
derajat desentralisasi fiskal, analisis indeks Williamson untuk mengukur tingkat
ketimpangan regional, dan menggunakan metode Arrelano Bond Generalized
Method of Moments (GMM) yaitu Two-Step System GMM untuk menggambarkan
pengaruh dari derajat desentralisasi fiskal terhadap tingkat ketimpangan regional.
Metode tersebut digunakan untuk menggambarkan hubungan dinamis dari variabel
tingkat ketimpangan regional. Objek penelitian ini adalah 32 provinsi di Indonesia
tahun 2004 – 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat desentralisasi fiskal di
Indonesia cenderung rendah. Tingkat ketimpangan regional cenderung stabil dalam
periode 2004 – 2013, namun tingkat ketimpangan regional cenderung sangat tinggi
untuk daerah yang kaya akan sumber daya. Hasil analisis data panel dinamis
menunjukkan bahwa variabel tingkat ketimpangan regional tahun sebelumnya,
variabel derajat desentralisasi fiskal, dan variabel pendidikan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat ketimpangan regional. Variabel pengeluaran rumah
tangga per kapita dan variabel peran pemerintah berpengaruh negatif dan
signifikan, sedangkan variabel kesehatan tidak berpengaruh signifikan pada tingkat
ketimpangan regional.
Keywords : | Fiscal decentralization, regional inequality, Two-Step System GMM, Desentralisasi fiskal, ketimpangan regional, Two-Step System GMM |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Ekonomi Pembangunan |
Depositing User: | Elok Inajati |
Date Deposited: | 09 Mar 2020 05:14 |
Last Modified: | 09 Mar 2020 05:14 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/3536 |